Faktor Risiko Kepatuhan Berobat pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Cigombong
DOI:
https://doi.org/10.55382/jurnalpustakamedika.v3i2.222Kata Kunci:
faktor, tuberkulosis paru, kepatuhan berobatAbstrak
Angka keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Paru yang ditargetkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2020 sebesar 90%. Berdasarkan angka keberhasilan pengobatan TB Paru di puskesmas Kecamatan Cigombong pada tahun 2020 belum menunjukkan capaian sesuai target yang ditetapkan yang disebabkan berbagai macam faktor risiko terhadap kepatuhan berobat pada pasien TB Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Cigombong tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain studi cross sectional menggunakan data primer dan data sekunder. Sampel penelitian ini berjumlah 65 orang dengan teknik total sampling. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko kepatuhan berobat pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Cigombong adalah pengetahuan (Pvalue=0,001), dukungan keluarga (Pvalue=0,049), dan efek samping pengobatan (Pvalue=0,039). Sedangkan variabel pekerjaan, sikap, akses ke fasilitas kesehatan, dan dukungan petugas kesehatan tidak berhubungan dengan kepatuhan berobat pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Kecamatan Cigombong. Disarankan pasien TB Paru perlu melakukan konseling secara rutin dengan petugas kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien terkait penyakit dan pengobatan TB Paru.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Jurnal Pustaka Medika (Pusat Akses Kajian Medis dan Kesehatan Masyarakat)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.