Sikap Keluarga dengan Stigma yang di Rasakan Klien Skizofrenia
DOI:
https://doi.org/10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v2i2.636Abstrak
Penderita skizofrenia mendapatkan stigma di masyarakat dan keluarga. Stigma menimbulkan permasalahan psikososial pada penderita. Prevalensi (90%) merasakan stigma yang di rasakan, (95%) menolak di stigma dan (67.3%) tidak melakukan rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam hubungan sikap keluarga dengan stigma yang dirasakan oleh penderita ganggua jiwa. Desainenelitian ini menggunakan cross sectional study dengan penggunaan metode random sampling dengan jumlah responden sebanya 173 responden dengan jumlah sample mengunakan rumus rames low. Pengolahan data mengunakan SPSS dengan hasil penelitian mendapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap intrusif, low tolerance, attitude negative dengan stigma yang di rasakan, namun pada sikap emosional di temukan ada hubungan yang siknifikan dengan nilai p = 0.002 antara sikap emosi keluarga dengan stigma yang di rasakan oleh penderita skizofrenia. Oleh karena itu di rekomendasikan bagi keluarga yang merawat penderita dengan skizophrenia untuk dapat menunjukan sikap emosi positif melalui komunikasi baik yang terbina.